8 September 2011

Fenomena Mencengangkan Opera Van Java

Opera Van Java

Opera Van Java On Air

…tak mudah dalang mengendalikan anak buah (para wayang). Tapi bukan tak mungkin dalang (pemimpin) berbaur dengan wayangnya (rakyatnya)…

Luar biasa adalah kata yang pantas untuk tayangan komedi yang satu ini yaitu Opera Van Java .red OVJ yang tayang di Trans 7. Kalau hanya mengandalkan rating bagi suksesnya sebuah acara TV, itu hal biasa. Yang tidak biasa OVJ membuktikan kebesarannya dengan acara roadshow di beberapa kota yang dibanjiri penggemar bak konser musik rock. Memang belum pernah ada hiburan yang penontonnya sebegitu membludaknya seperti konser musik.

Ya OVJ telah menjadi fenomena di masyarakat kita era ini. Ini akan menjadi sejarah baru bagi industri hiburan khususnya lawak. Masyarakat kita sebenarnya telah melewati karya-karya lawakan yang juga fenomenal sebelumnya seperti Warkop, Benyamin S dan Srimulat.

Apa sih yang membuat acara ini begitu fenomenal? konsep acara yang sebenarnya familiar bagi masyarakat (khususnya jawa) yaitu wayang orang. Ada Dalang, Wayang Orang, Sinden, dan Gending. yang beda acara ini didedikasikan benar-benar untuk lawakan. Karakter pemain yang bervariasi. Tak ada diantara mereka yang sama. Properti yang dibuat untuk dihancurkan. Ini tak ada dalam acara-acara sejenis yang lain. Para pemain seperti bermain lepas dan bebas. Cerita yang diangkat tak melulu tentang budaya Jawa sehingga bisa diterima oleh etnis lain. Dan yang tak kalah penting OJV mampu menciptakan tren-tren baru, baik ungkapan-ungkapan lucu yang bisa ditiru oleh masyarakat maupun konsep lawakannya itu sendiri.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari dari acara ini. Tentang pemimpin misalnya, tak mudah dalang mengendalikan anak buah (para wayang). Tapi bukan tak mungkin dalang (pemimpin) berbaur dengan wayangnya (rakyatnya). Think out of the box, kreatifitas tinggi yang keluar dari pakem menghasilkan karya luar biasa. Kerjasama tim yang masif nan ciamik.

Terlepas dari itu menonton OVJ seperti menonton masyarakat kita dengan segala keragamannya. Ada banyak karakter lucu etnis tertentu misalnya Jawa, Sunda, bahkan etnis Tionghoa. Ada fenomena banci dan alay yang sedang “in” di masyarakat. Seperti sayur yang sedap dengan bebagai macam bumbu yang diracik apik. Lumayanlah buat santapan mental ketimbang hati bimbang memikirkan kerasnya hidup dan sesaknya kasus-kasus politik sebelum ada menu baru racikan TV kita.

0 komentar:

Posting Komentar

hey komentar donk